Walk On in Joy, Simplicity and Mercy #GKISummerCamp6

Hello!! How are you? I'm so good and blessed! I have a long story to be shared..
Believe it or not, gue sukses ga megang hp n gadget selama seminggu. Hah?? Ga stress tuh gegara ga bisa chat-an sama temen2? Jadi ga update dong? Kok bisa? Ya, itu semua karena gue ikut acara yang namanya GKI Summer Camp. Yang gue dapetin justru lebih dari sekedar kalo kita sibuk dengan hp. I've got many good lessons and of course, new family!

Big family of GKI Summer Camp 6 Wave 1

So here the story begins.....

Awalnya, gue dikasih tau soal camp ini dari temen gereja gue, Celia yang kebetulan gue ga ke gereja waktu itu karena suatu hal. Gue sebenernya antara pengen ikut, ga ikut karena biasanya retreat acaranya ya cuma gitu2 aja. Minggu depannya, gue diajak lagi sama temen2 gereja gue yang udah ikut SC (Summer Camp) setahun dan dua tahun lalu. Mereka nyaranin gue banget untuk ikutan karena katanya dijamin seru dan ga bakal nyesel deh.

Gereja gue, GKI Citra Raya, memberlakukan sistem dimana teman2 yang sudah pernah ikut SC tidak diperbolehkan untuk ikut lagi. Hal ini bertujuan supaya setiap anak Youth bisa ikut berpartisipasi dan merasakan pengalaman yang sama. Berhubung ada kesempatan dan ini pertama kalinya buat gue, akhirnya gue pun mendaftarkan diri. Dari gereja gue hanya dibatasi 5 orang untuk ikut.


>Minggu, 19 Juni 2016
Peserta SC dari Jakarta dan Jawa Barat berkumpul di GKI Bungur, Jakarta Timur pada pukul 20.00 WIB. Sebelum kita berangkat, ada games dulu untuk saling kenal satu sama lain. Lalu pukul 21.00 kita berangkat menuju Stasiun Pasar Senen dengan trasnportasi umum Metro Mini. Hahaa kapan lagi coba bisa kayak gini? Lalu kita berangkat menuju Semarang pada pukul 23.00.
Di kereta, gue duduk bareng teman2 baru dari GKI Gading Serpong. Selama perjalanan yang panjang, kebanyakan dari kita ga bisa tidur. Sekalinya bisa tidur, ga lama pasti kebangun lagi. Jadi, kita pun menghabiskan waktu dengan ngobrol2 n cerita banyak, bahkan gue dan beberapa temen baru gue berjalan-jalan ke gerbong2 lain di kereta karena pegel juga kelamaan duduk.

>Senin, 20 Juni 2016
Tiba di Semarang pukul 06.00 lalu langsung berangkat menuju lokasi camp dan tiba di Green Valley, Bandungan pukul 08.00. Kita langsung disambut hangat oleh panitia yang disebut first welcome. Setelah registrasi ulang, tanpa mengundur waktu hp/gadget kita masing2 dikumpulkan ke panitia. Kemudian masing2 kita mendaftar untuk tim kerja, baik pagi ataupun malam. Gue sendiri memilih tim Washing Lunch. Tugasnya ya mencuci piring setelah makan siang.
Pembagian kamar tidur pun sudah ditentukan panitia dan dijamin teman satu gereja ga sekamar. Setiap kamar berisi 3-4 orang. Roommate gue lebih muda dari gue, mereka berasal dari Surabaya dan Jateng. 
Ada pembagian kelompok diskusi juga yang anggotanya berasal dari gereja dan daerah yang berbeda. Fungsi kelompok diskusi ini untuk melakukan diskusi dan sharing tentang apapun selama sesi malam. Sesi pertama membahas tentang sukacita (joy). Kita belajar bahwa sukacita dan senang itu berbeda. Sukacita ialah perasaan yang timbul dari hati dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sedangkan senang hanyalah perasaan yang berlangsung dalam jangka waktu singkat.
Malamnya ada Community Night disingkat Com Night yang menjual berbagai makanan ringan dan minuman serta barang2 perlengkapan yang dibutuhkan selama camp, termasuk kaos SC. Com Night ini buka kira2 sampai pukul 12 malam.


>Selasa, 21 Juni 2016
Tugas tim Time Keeper adalah membangunkan para peserta setiap pagi. Dengan cara yang unik, mereka membangunkan kita pukul 06.00 dan langsung senam pagi bersama di lapangan. Tim Energizer yang mencontohkan gerakan senam yang disebut Morning Glory.
Kemudian, ada doa pagi yang dipimpin oleh tim Morning Prayer.
Our breakfast is very simple, bread and milk. Walaupun begitu, sarapan bareng teman2 kelompok diskusi bener berasa kebersamaannya. Saling mengalah dan mau berbagi. Sarapan ini disiapkan oleh tim Breakfast and Snack.
Kita makan siang pukul 12.00 yang dimasak oleh tim Cooking Lunch dan disiapkan oleh tim Serving Lunch, lalu dicuci dan dibersihkan oleh tim Washing Lunch.
Setelah workshop, ada pembagian kelompok lagi untuk performance di malam hari. Nama kelompoknya ada Monyet, Gajah, Buaya, dan Burung.
Kita makan malam pukul 18.00 yang dimasak oleh tim Cooking Dinner dan disiapkan oleh tim Serving Dinner, lalu dicuci dan dibersihkan oleh tim Washing Dinner.
Sesi di hari kedua membahas tentang kesederhanaan (simplicity). Kita belajar bahwa sederhana itu hidup bersyukur, ga muluk2, ga merasa rendah, dan apa adanya bukan ada apanya. Kita diingatkan juga bahwa kita tidak perlu cemas dan takut, karena Tuhan selalu beserta kita. Jika Tuhan beserta kita, maka itu sudah lebih dari cukup. As simple as that!


>Rabu, 22 Juni 2016
Bangun pagi pukul 06.00, morning glory, morning prayer, lalu sarapan. 
Ada 3 macam workshop yang bisa diikuti setelah makan siang. Karena waktunya bersamaan, kita bebas milih mau ikut workshop yang mana. Ada workshop musik kreatif, videography/cinematography, dan public speaking. Gue sendiri milih workshop videography. Emang sih, gue ga jago bahkan megang kamera pun jarang banget, tapi di workshop ini kita dikasih saran, gambaran serta langkah-langkah untuk membuat sebuah video atau film pendek. Yaa, setidaknya itulah yang gue dapet.
Seperti hari2 sebelumnya, sesi ketiga membahas tentang belas kasih (mercy). Kita belajar bahwa belas kasih sekecil apapun dapat mengubah kehidupan seseorang. Jangan merasa tinggi dan jangan berpikir bisa hidup sendiri karena kapanpun dan dimanapun kita pasti bakal butuh pertolongan orang lain.
Malamnya, ada Night Prayer yang diisi dengan doa salib. Di sini gue mencurahkan isi hati gue ke dalam doa karena gue tahu Ia hanyalah sejauh doa. Dengan diiringi lagu dan lilin-lilin yang menerangi ruangan, suasana doa pun semakin teduh dan kehadiran Tuhan benar2 kita rasakan.
Tidak ada Com Night di hari ketiga ini karena acara sesi dan night prayer berlangsung kira2 sampai pukul 01.00 dini hari.


>Kamis, 23 Juni 2016
Hujan yang sudah mengguyur sejak subuh tidak memungkinkan untuk kita melakukan morning glory di lapangan, sehingga kita pun senam di dalam aula tempat kita biasa mengadakan sesi.
Seperti biasa, setelah makan siang ada 3 macam workshop yang dapat dipilih. Ada workshop tentang Lifestyle, Pornografi, dan zona curhat. Gue sendiri tadinya ga pengen ikut workshop. Tadinya abis washing, gue mau balik ke kamar buat mandi dan istirahat. Kan lumayan tuh soalnya gue belom sempet mandi dari pagi dan tidur gue kurang semalem. Tapi karena temen2 washing pada ngajakin ikut workshop, jadilah gue ikut workshop Lifestyle. Kita belajar tentang cara hidup Daniel yang begitu sederhana, taat kepada Tuhan, bisa memimpin, dan gaul. Asikk..
Kemudian, kita dikumpulkan di aula per tim kerja. Kita berdoa dan merenung sendiri2 kepada Tuhan, lalu melakukan Walking Prayer. Satu per satu kita berjalan menyusuri bebatuan di antara pepohonan yang curam. Sepanjang jalan gue menemukan banyak kata2 yang mengena di hati gue. Ayat2 Alkitab yang menyentuh dan menyadarkan gue bahwa gue selama ini terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari sampai lupa sama Tuhan. Kadang gue pun merasa takut dalam menghadapi masalah, tapi selama walking prayer ada ayat yang mengatakan bahwa Dia sekali-kali tidak pernah meninggalkan gue dan Dia tidak pernah memberikan persoalan yang melebihi kemampuan gue. Gue menjadi semakin dikuatkan setelah menulis surat singkat kepadaNya yang bener2 bikin gue lega dan tenang.


>Jumat, 24 Juni 2016
Kamis malam acara sesi tentang kepercayaan (trust) selesai lebih cepat yaitu sekitar pukul 22.00 sehingga kita diperbolehkan untuk tidur lebih awal. Gue pun seneng karena akhirnya bisa tidur sedikit lebih lama dari biasanya. Hehe
Tapii ternyata panitia punya maksud tertentu. Gue tiba2 aja dibangunin gatau jam berapa. Bukan tim Time Keeper yang bangunin dan di luar itu masih gelap banget. Gue sempet curiga karena tau2 aja gue ditutup matanya dan digiring ke beberapa tempat yang bikin gue teriak2 ga jelas. Satu orang yang menuntun gue selalu mengatakan hal yang sama berulang-ulang: "Kamu percaya kan sama saya?"
Yaa gue cuman bisa jawab iya sambil manggut2, eh terakhir pokoknya gue didorong sampe jatuh ke atas matras. Fiuhh di situlah gue baru bener2 tersadar akan semuanya.
Setelah itu, kita dibolehin untuk tidur lagi dan gue bangun jam 08.00, ngaret sekali..
Kita langsung morning prayer seperti biasa, dilanjutkan dengan pembagian tugas untuk kegiatan bakti sosial kita di siang hari. Baksos ini terbagi atas beberapa tim, antara lain baju bekas, sembako, boneka, kandang kuda, musik kreatif, outbond, dan buku bekas. Nah gue sendiri pilih tim buku bekas.
Seusai makan siang kita berangkat ke tempat baksos masing2. Kegiatan baksos ini dinamakan Celebration of Love karena di sini kita gak cuma memberikan bantuan melainkan juga kasih kita kepada sesama. Wahh seru deh pokoknya!
Malamnya ada Galau Dinner. Kenapa galau? Ya karena ini makan malam terakhir kita bersama-sama. Aihh sedih, terharu, senang, bersyukur, dan galau pastinya kita semua rasakan :')



>Sabtu, 25 Juni 2016
Morning prayer terakhir dan sharing plus sarapan bareng kelompok diskusi terakhir kalinya di summer camp. Kita masing2 mengungkapkan pendapat masing2 tentang teman2 sekelompoknya, juga tentang apa aja sih yang didapat selama 6 hari ini.
Setelah kita selesai packing, ada Closing Ceremony di aula, dimana kita bernyanyi, memuji, dan give thanks to God for everything yang telah terjadi selama kita mengikuti SC. It was a very touching moment. We all cried and hugged. Pikiran gue langsung terlempar balik ke hari pertama gue sampe di tempat camp, dimana gue ga kenal siapa2 dan masih malu2 untuk sharing.
Kita pun berfoto bersama di lapangan tempat kita biasa morning glory. Setelah hp balik, semua langsung foto2 sana-sini. Sehabis menikmati makan siang terakhir di tempat makan kita biasa, The Cave, kita pun meninggalkan Green Valley menuju stasiun kereta pada pukul 15.00 dengan bis yang mengantar kita pas hari pertama yang lalu.
Kebetulan jadwal keberangkatan kereta di Stasiun Tawang pukul 19.28, maka gue dan 2 temen gue mengisi perut dulu dengan mie ayam bakso di dekat stasiun. Lumayan lahh
Selama perjalanan di kereta, gue ketiduran karena capek banget. Tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 02.30 dini hari.
       

Honestly, 6 hari itu bener2 ga kerasa guys.. It's proved that I could survive without handphone because all we need is REAL LIFE. I'm really thankful for having a great journey in Summer Camp. At first, it was annoying, but in the end it was precious and unforgettable!

This is our happy bright face before and after Summer Camp

Keep walking in joy, simplicity and mercy with Jesus! God bless ;)
Summer Camp is not an event, it's a process. Summer Camp is not a camp, it's a life.


~Nad's

Comments

Popular Posts